Lukisan Diri


Melukis, sama halnya bagiku dengan mencipta sebuah puisi. Kwas menyapu selayaknya hidup dialirkan dalam rongga kehidupan. Dunia! Mungkin inilah yang dikatakan Tuhan dengan nikmat tiada tara.Disinilah sorga ada. Dan disini pula neraka itu menampakkan wajahnya.

Aku dapat menggambar apapun pada apa yang tak bisa dan biasa kuungkapkan dengan ucap. Gejolak jiwa itu tidaklah mengalir atau mengendap. Tapi ia terus saja bersinergi dengan waktu. Dalam gerak yang tak dapat diungkapkan dalam bahasa apa pun. Dalam isyarat apa pun juga.

Kulukis diriku ini, seperti cinta tersandung benci. Seperti tawa yang akhirnya hanya tangisan membahana. Atau sebaliknya.
Tapi aku percaya, bila maut itu tiba, kelak lukisan-lukisanku itulah yang akan berbicara padamu, kawan.....!!!

Komentar