DARI SEBUAH QUIZ

Beberapa waktu yang lalu, di facebook ada quiz di halaman / grup Sahabat Qanita bertajuk BUSER atau Rabu Seru. Quiz yang rutin diadakan oleh penerbit Mizan pada setiap hari rabu. Sungguh, quiz seperti ini selalu merangsang gairahku untuk menulis. Aku sendiri telah beberapa kali memenangkannya. Hadiahnya, tentu saja suatu hal yang sangat kucintai : BUKU !!!!

Berikut beberapa diantaranya :


Kuis BUSER Edisi Marry Poppins!
19 September pukul 12:04

Hadiah kuis BUSER kali ini adalah novel terb
aru yang bercerita tentang petualangan dan pengasuh terkeren sepanjang masa. Menjadi fenomena dunia sejak tahun 1930-an, diadaptasi dalam film dan drama musikal, dan dicintai jutaan pembaca di seluruh dunia.


Pertanyaan buat kuis BUSER kali ini adalah:

Seandainya kamu punya helper yang punya kemampuan sihir kamu pengen dia bisa apa aja?Jawaban yang menarik dan kreatif yang bakal jadi pemenangnya. Kuis ditutup hari Jumat tanggal 21 September 2012 pukul 14.00 WIBSelamat menjawab ^__^

Inilah jawabanku : 

Hmmm... kalo aku bakal sederhana aja mintanya : JADIKAN AKU HELPER BAGI ORANG LAIN YANG MEMBUTUHKAN. Sementara aku akan menolong diri sendiri saja. Sebab itu lebih membahagiakan :-)



Edisi "THE ACCIDENTAL BESTSELLER" 
Waktu :  Rabu,  13-06-12 pukul 12:08 sampe Jumat 15-06-12 pukul 14.00


Hadiahnya : Buku THE ACCIDENTAL BESTSELLER
Pengarang :Wendy Wax
Penerbit : Qanita (Mizan Grup)
Format : Softcover 
Harga : Rp 59000 
Pertanyaannya: Ceritakan Apa yang kamu lakukan seandainya karyamu tiba-tiba jadi bestseller dan kamu menjadi terkenal seantero negeri!! J

Jawaban yg menarik dan kreatif ditunggu ya sahabat Mizan ^_^ 


Dan Inilah jawabanku :

Sebelum saya membayangkan apa yang akan saya lakukan bila buku saya bisa menjadi bestseller, maka pertama kali yang ingin saya kenang adalah bagaimana proses kreatif dari kepenulisan saya itu sendiri. Sebuah siklus yang pada akhirnya membawa saya ke suatu puncak dimana hal tersebut bisa terjadi : bestseller !!!

Setiap kali mendengar kata “buku”, “menulis”, atau “membaca” maka yang terbayang oleh saya adalah wajah Bapak Yani Hendrawan. Beliau adalah guru sekaligus wali kelas saya saat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Guru terbaik yang pernah saya jumpai selama ini.


Mungkin, apa yang diajarkan beliau sama halnya dengan guru-guru lainnya. Namun caranya memberikan pelajarannya itu yang membuat saya selalu terkesan sampai saat ini. Bila harus saya gambarkan sosoknya secara kasat mata, mungkin anda akan mengira karakternya ini hanyalah rekaan/gambaran fiktif semata. Tapi saya dapat membuktikan kebenarannya kalau diperlukan. 


Bayangkan saja, tampangnya seperti Iwan Fals ketika masih muda usia. Jangkung, sedikit kurus, berkumis, rambut keriting dan gondrong (padahal guru PNS, lho), perokok berat dan kalau memakai pakaian tak pernah terlihat rapi. Tampangnya slengean dan terkadang lebih mirip seorang preman. Kontroversial dan ganteng ! Tapi beliau pun adalah salah seorang guru terbaik serta berprestasi di kota kami. 


Kalau saatnya sedang mengajar di kelas, ia lebih mirip seorang teman ketimbang guru. Nyantai. Gak pernah marah. Penyampaiannya jelas dan mudah dimengerti. Tapi dia pun seorang guru yang tegas dan teguh pada komitmen. Sejak kedatangannya di sekolahku pada 3 tahun sebelum aku bertemunya di kelas 6, 100% muridnya lulus. Bahkan prestasi beberapa lulusannya pernah meraih peringkat 10 besar di tingkat Nasional. Motivator ulung dalam hal pembelajaran. Bahkan untuk murid yang (maaf) terbodoh sekalipun. Dan itu kusadari belakangan setelah aku cukup dewasa untuk merenunginya. Padahal, hanya satu hal yang ia telah tanamkan pada kami : HARUS GEMAR MEMBACA !!!


Kami wajib membaca paling tidak 3 buah buku di perpustakaan setiap minggunya. Dan kami wajib membuat semacam resume di lembar yang telah ditentukan. Maka bisa dihitung, kalau dalam setahun efektif pembelajaran sekolah itu hanya 10 bulan, dikali 4 Minggu dan dikalikan 3 buku maka hasilnya adalah setiap murid telah membaca 120 buku, plus 120 resume dari buku yang telah dibacanya tersebut. Sementara murid yang ada saat itu sekitar 40an siswa. Luar biasa.


Secara spirit, dari sanalah penyakit itu menjalari saya : VIRUS BATU (baca+tulis). Dari awalnya merasa sebagai kewajiban pada akhirnya telah menjadi kebiasaan. Bahkan sampai sekarang. Jadi kembali pada pertanyaan tentang “APA YANG SAYA LAKUKAN SEANDAINYA KARYAKU TIBA-TIBA JADI BESTSELLER DAN SAYA MENJADI TERKENAL SEANTERO NEGERI ???” 


maka inilah jawabannya: Pertama, sebagai seorang muslim, saya patut bersujud syukur atas nikmat dan karuniaNya. Membayar zakat penghasilan sesuai perturan, dan membayar pajak ke kas negara.


Selanjutnya, saya akan mengunjungi makam almarhum Bapak Yani Hendrawan yang setelah sembilan tahun sejak aku lulus dari SD meninggal dunia dengan tenang, namun terus menyisakan kesedihan di hatiku. Saya akan peluk keluarganya sebagai mana dulu mereka selalu menyambut saya di rumahnya dengan ramah, memberikan bea siswa bagi anak-anaknya yang masih sekolah dan membuat perpustakaan atas namanya di beranda rumahnya. 


Dan saya pun ingin menuliskan biograpinya yang sangat inspiratif, seperti misalnya di masalalu, saat ia masih seusiaku ketika SD, rumahnya terbakar gara-gara ia lupa memadamkan lampu minyak akibat ketiduran saat membaca di dalam atap rumah. Dan ia melakukan hal itu untuk menghindari orang tuanya yang -dengan polos pikirannya- dianggap suka mengganggunya saat membaca buku dengan menyuruhnya mengerjakan sesuatu. Atau ketika ia diarak keliling kota karena dianggap sebagai pahlawan karena menjuarai cerdas cermat tingkat nasional yang diadakan dan disiarkan oleh stasiun TVRI. Padahal ia termasuk salah seorang anak termiskin di desanya. 


Insya Alloh....!!!



EDISI "Change Your Brain Change Your Body"
Waktu : Rabu 23-05-12 sampe Jumat 25-05-12 pukul 14.00

Pertanyaannya: Menurutmu bagaimana cara kita melakukan refreshing jika kita sedang diburu oleh waktu Tidak punya banyak waktu?  

Dan inilah jawaban singkatku :
Pada dasarnya refreshing adalah cara untuk menyegarkan kembali fikiran, tubuh dan semangat yang mulai lesu akibat berbagai aktivitas dalam hidup. Sebetulnya refreshing tak perlu butuh waktu lama kalau kita tau caranya. Misalkan di tempat kerja, yang setiap hari memberikan waktu sekitar sejam di waktu istirahat. Makan siang di kantin yang biasa, bisa juga hal tersebut digunakan dengan efektif sebagai waktu refreshing yang tepat. Ngobrolin hal lain di luar pekerjaan, tempat bercanda dengan rekan kerja, atau malah sebagai tempat menyalurkan hobi kita sendiri, membuat karikatur atau sketsa misalnya. Atau makan siang pun bisa berubah menjadi ajang singkat wisata kuliner. Adrenalin kita akan terpompa karena harus bisa makan di luar dengan keterbatasan jam yang tersedia. Dan ini sangat mengasyikan walau pun harus penuh dengan perhitungan. Jarak dan kemacetan, contohnya. 
Satu lagi, obat refreshing yang paling ajaib : jangan hilangkan senyum di wajah anda...!!!



Dan tentu saja, buku2 tersebut masih fresh dan langsung dikirim ke alamatku. Oh, seandainya tiap minggu dapat sebuah buku, maka impian punya perpustakaan itu bakal segera terjadi. Hahay.....

Komentar