APA SALAHNYA MENCORAT-CORET BAJU PADA HARI KELULUSAN SMU?


Saya pernah melakukannya, dan saya tidak pernah menyesal. Bahkan bahagia mengenang saat-saat itu di masa kini.

Kalau anda mulai sekolah sejak masa PAUD (kober-TK) di usia 3 tahun, dilanjutkan ke jenjang SD, SMP, SMA dan lulus di usia 19, maka 16 tahun sekolah di kelas formal dengan segala aturan yang dipaksakan atas nama disiplin (saya tidak menyebut moral, ya) itu tidak menjemukan? Itu sangat membosankan.

Di masa-masa remaja yang penuh gejolak, beberapa aturan sekolah sungguh "menjajah kreativitas" siswa. Membatasi berbagai imajinasi yang belum tentu negatif untuk pendidikan. Militerisme terselubung.
Lihat saja metode sekolah internasional yang ada di Indonesia lalu bandingkan dengan sekolah formal biasa. Dari pakaian saja sudah beda. Apalagi teknik pengajar dan pengajarannya.

Jadi, stop menghakimi dengan tuduhan macam-macam dan lebay !
MENCORAT-CORET BAJU bukanlah sebuah kejahatan. Kecuali baju orang lain yang bukan haknya.
Anggap saja mereka sedang melukiskan kenangan, sebagaimana para pelukis berkarya di atas kanvas. Sebagaimana para pejabat yang menandatangani prasasti keberhasilan pembangunan.

Yang perlu anda lakukan adalah memberi pengarahan dan pengawasan supaya hal itu tidak berujung negatif. Dan pihak sekolah bisa mengambil peranan itu dengan menyediakan wadah ekspresi tersebut supaya tidak liar. Bikin semacam event tersendiri, kek. Masyarakat pun seharusnya lebih pekak dan melihat latar belakangnya dengan cerdas, jernih, objektif dan berperan aktif.

Montong ngomong wungkul !

Komentar